$results={3}

Dorama The Makanai : Cooking for the Maiko House

Kalau dibilang mau cari dorama apa yang paling santuy buat ditonton selain dorama Gekikaradou, aku merekomendasikan nih dorama baru dari Netflix ini. Dorama yang gak bikin galau. Malah yang ada setelah nonton doramanya berasa hangat sekali (feeling warm) dan tentu saja meninggalkan bekas di hati.

The Makanai : Cooking for the Maiko House. Dorama besutan Hirokazu Koreeda yang diangkat dari cerita manga ini, menceritakan tentang dua orang remaja perempuan yang bersahabat sejak kecil yang tinggal di kota kecil Aomori. Kiyo Nozuki (Nana Mori) dan Sumire Herai (Natsuki Deguchi) ketika umur 16 tahun mereka pindah dari kota Aomori ke kota Kyoto untuk mengejar impian menjadi seorang Maiko seperti idolanya Momoko san.

Maiko sendiri adalah Geiko atau Geisha Magang, yang dalam arti sebelum jadi seorang Geisha seutuhnya seorang perempuan harus menjadi Maiko dahulu. Menjadi seorang Maiko ternyata tidak sesederhana ini lho, gais. Karena ia harus belajar mengenai seni tradisional yang meliputi seni menari, seni minum teh, seni ikebana, seni bermain musik (memainkan shamisen) dan sejarah di dalamnya yang mencerminkan kota Kyoto.

Review Singkat Dorama The Makanai : Cooking for the Maiko House

The Makanai : Cooking for the Maiko House review singkat
Pic : Rottentomatoes.com

Entah mengapa kalau menonton dorama yang bertema makanan aku selalu fokus sama makanannya dulu, apa yang disuguhin dan seberapa pentingnya makanan itu dalam cerita ini. Dan memang ceritanya itu dalam sekali jika dikaitkan dengan tema makanannya yang dimasak oleh seorang Makanai, tukang masak di rumah Maiko yang berperan penting dalam cerita dorama ini.

Persahabatan yang Indah

Persahabatan antara Kiyo dan Sumire menurutku indah sekali. Ini ditunjukkan ketika keduanya mendukung satu sama lain. Perasaan sedih ketika teman baiknya tidak lulus menjadi Maiko dan perasaan senang ketika teman baiknya lulus menjadi Maiko. 

Kiyo mendukung Sumire sepenuh hati untuk menjadi seorang Maiko dan tetap mendampinginya dengan menjadi seorang Makanai. Begitu juga Sumire yang selalu memprioritaskan Kiyo ketika ia mendapatkan hadiah yang didapatkannya dari magang menjadi Maiko.

Persahabatan yang indah, tutur kata yang halus, penuh canda tawa setiap berjumpa, tanpa iri dengki dengan saling support satu sama lainnya. Sampai anggota Maiko lainnya di rumah itu iri dengan persahabatan mereka yang entah sampai kapan akan bertahan, hmm mungkin sampai tua ya.

Rumah Maiko yang Hangat

Rumah yang hangat dalam dorama The Makanai for Maiko House
Pic : Netflix.com

Meninggalkan kota Aomori ke kota Kyoto untuk mencapai cita-cita. Juga meninggalkan nenek tersayang dan teman main sedari kecil yang disukai sejak dulu, bukanlah hal yang mudah. Tapi begitu Kiyo dan Sumire diterima dengan hangat oleh ibu Chiyo (Keiko Matsuzaka) dan ibu Azusa (Takako Tokiwa), sang pengurus rumah Maiko. Rindu akan kampung halaman sirna seketika.

Juga bertemu dengan 3 serangkai Maiko junior, Tsurukoma, Kikuni dan Kotono. Serta Maiko senior atau Geiko, Momoko san (Ai Hashimoto) dan Yoshino (Mayu Matsuoka).Tutur kata yang disampaikan begitu halus dan ramah, membuat mereka merasa diterima di lingkungan yang dulunya asing. 

Ibu Chiyo sang pemilik rumah Maiko yang unik namun keibuan, yang ternyata penggemar berat aktor korea Hyun Bin, dan Ibu Azusa si pengurus rumah yang humoris ternyata juga seorang Maiko saat gadisnya. Ia sendiri memiliki seorang anak perempuan yang beranjak remaja bernama Ryoko. Ryoko sendiri ogah menjadi seorang Maiko karena pekerjaan itu membosankan. Mereka satu sama lain melengkapi rumah Maiko yang hangat dan selalu ramai.

Makanan yang Lezat

Inti dalam cerita dorama The Makanai, tentu saja menonjolkan masakannya. Masakan yang lezat tersebut dimasak oleh Kiyo yang akhirnya menemukan passion memasaknya setelah ia tidak lulus menjadi seorang Maiko. Passion itu ternyata ia tanamkan sejak pertama menginjakkan kakinya di Kyoto, menjadi seorang Makanai.

Kiyo yang selalu bersemangat masak mulai dari pagi sampai malam. Selalu memenuhi request masakan dari anggota rumah Maiko termasuk sahabatnya Sumire. Tanpa merasa lelah dan mengeluh selalu ia sajikan masakan lezat dan sehat untuk para Maiko. Tentu saja ia harus memperhitungkan kualitas masakan demi menjaga mood para Maiko yang berasal dari tempat yang berbeda, agar rasa masakannya terlihat normal bagi siapa saja yang menikmatinya.

Makanan lezat dalam dorama The Makanai Netflix
Menu masakan dari Makanai
Pic : entertainment.trueid.net

Diantara menu yang disajikan, memang tampaknya sederhana untuk dibuat. Namun, masing-masing makanan ternyata memiliki makna tersendiri mengapa ia disajikan. Seperti ketika ia membuatkan makanan untuk pertama kali di rumah 'SAKU' Maiko, yaitu Oyakodon. 

Oyakodon, adalah nasi yang ditaruh dalam mangkok (rice bowl) dengan topping tumisan ayam, dicampur kecap asin dan telur yang kemudian menjadi seperti telur dadar. Disajikan setengah matang untuk segera disantap hangat bersama nasi dan tempura. Menu Oyakodon ternyata sangat disukai oleh seluruh penghuni rumah, karena mereka jadi ingat keluarga tercinta akan nikmatnya masakan rumah yang dimasak ibu.

Kemudian menu sederhana Nasu no Agebitashi, yaitu terung goreng yang dimasak dengan yang kaldu katsuoboshi dan kecap shoyu yang direndam selama 1 jam agar bumbu jadi meresap. Makanan tersebut membangkitkan kenangan ayahnya Sumire akan masa kecil anak tercintanya, yang pada akhirnya ia pun mendukung anaknya untuk menjadi seorang Maiko. 

Di lain waktu ketika Sumire sedang sakit, Kiyo memasakan makanan untuk penyembuhannya. Mie udon ala Kyoto dengan sentuhan kuah kaldu yang kuat, yaitu katsuoboshi dan kombu Rausu (rumput laut Rausu). Makanan yang dimasak dengan segenap cinta dan kasih sayang dari seorang sahabat membuat Sumire cepat sembuh dari sakitnya dan kembali bersemangat. 

Mempertahankan Tradisi Kyoto

Maiko dan Geiko merupakan bagian dari tradisi kota Kyoto yang sarat akan budaya dan sejarahnya. Hingga kini profesi ini menyumbangkan devisa besar bagi Kyoto yang dapat menarik perhatian turis dalam negeri hingga mancanegara. Namun untuk menjadi seorang Maiko dan Geiko tidaklah mudah. 

momoko dan sumire dalam dorama the makanai
Sumire dan idolanya Momoko san
Pic : Trueid.net

Selain menguasai ilmu tentang seni tradisional, merekapun juga harus berkomitmen untuk terus melajang hingga akhir hayatnya. Karena jika mereka akan menikah, maka profesinya harus ditinggalkan dan tidak bisa kembali lagi. Seperti Momoko san yang terpaksa melepas kekasih Tokyo nya demi pekerjaan yang sangat dicintai.

Terlepas dari kontroversi yang ada dan mungkin dikaitkan dengan prostitusi, padahal cerita yang sebenarnya sangat jauh dari hal tersebut. Figur Maiko dan Geiko yang anggun dan memesona akan selalu menjadi simbol kota Kyoto yang selalu mempertahankan tradisinya. Nonton dorama ini beneran gak pake overthinking, karena memang senyaman itu deh ceritanya :)

The Makanai : Cooking for the Maiko House

Cast : Nana Mori, Natsuki Deguchi, Ai Hashimoto, Keiko Matsuzaka, Takako Tokiwa,  Aju Makita, Mayu Matsuoka, Momoko Fukuchi, Arata Iura, Lily Franky

Mulai tayang : Januari 2023

Episode : 9 

Tayang di : Netflix

12 komentar

  1. filmnya masih on going ya kak ternyata, saya suka film-film seperti ini karena penuh dengan sejarah jadinya menambah wawasan kita tentang kehidupan masa lalu di Jepang. Btw tradisi yang sangat unik ya dan pastinya sangat berat untuk menjadi pilihan antara memilih pekerjaan yang dicintai atau pasangan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih fresh doramanya mba, tapi episodenya sudah tamat koq. Tos mba saya juga suka cerita yg mengangkat unsur budaya dan sejarahnya, jadi menambah wawasan setelah menontonnya :)

      Hapus
  2. Saya belum suka menonton dorama. Tapi suka baca tulisan ini. Malah jadi ingat film memoir of geisha deh hehehe.

    Eh tapi saya bingung mbak..Ini tuh film masa lalu atau masa skrg sih? Kalau latarnya skarang, di masa kini masih ada ya profesi geisha yg sampai tak boleh menikah?
    Kalau latarnya masa lalu, kok ibi chiyo ngefans ke Hyun Bin? Haha...tampak srlali kalo buta dorama ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Zaman sekarang mba, profesi Maiko sampai sekarang masih ada karena merupakan bagian dari budaya Kyoto

      Hapus
  3. Jadii penasaran pengen nonton, aku suka film film jepang apalagi berbau kerajaan trs pakai baju sana sukaak ajaa sih

    BalasHapus
  4. Jadi penasaran gimana nih filmnya, auto nabung nih biar bisa langganan netflix. Nonton bareng do'i

    BalasHapus
  5. Seru juga, ya. Secara saya belum mau "menyentuh" yang Asia gitu, sekalipun drakor misalnya lagi happening. Takut ketagihan, haha.

    BalasHapus
  6. Aku truly belum pernah nonton dorama. Tapi berbicara tentang masakan, memang masakan itu seperti magnet. Jadi ingat dengan diriku yang selalu rindu rumah karena masakan ibu. Aku ingin satu hari nanti masakanku yang membuat anak anak rindu ibunya. Tak harus rumit. Bahkan masakan sederhana bisa mendekatkan sesama anggota keluarga.

    BalasHapus
  7. Wah menarik juga doramanya, apalagi soal masak memasak, biasanya jadi laper nontonnya hihi. Kalau senggang mau nonton juga ah

    BalasHapus
  8. Film korea gini ya, lewat makanan mereka sedang mendemostrasikan budaya kebanggaan mereka sendiri. Lain negara konoha malah kebarat barat meniru budaya sono wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan film korea mba, tapi drama jepang

      Hapus
  9. makanannya kelihatan lezat semua ya :D

    BalasHapus